BAB V ORGANISASI BISNIS DAN TEORI PRODUKSI
A. ORGANISASI BISNIS
Bentuk-bentuk
Organisasi Perusahaan
- Milik swasta
- Milik pemerintah
- Bentuk yang lain
- Perusahaan Perorangan
- Firma
- Perseroan Terbatas
Milik
Pemerintah yaitu:
- Perjan atau Perusahaan Jawatan
- Perum atau Perusahaan Umum
- Persero
Bentuk
yang lain adalah
- Koperasi
1.
Perusahaan
Perorangan
Adalah perusahaan yang
dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab penuh atas hutang-hutangnya
termasuk kekayaan pribadinya.
Perusahaan ini paling banyak dalam perekonomian tetapi
andilnya kepada keseluruhan produk nasional sangatlah kecil. Contohnya : Toko
kelontong, penjual sate, restoran, warung-warung dsb.
Kelemahan Perusahaan
Perorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk mendapatkan pinjaman.
Keuntungannya bahwa pemiliknya mempunyai kekuasaan yang tak terbatas dan dapat
melakukan tindakan apapun yang diinginkannya.
2.
Perusahaan
Firma/Perkongsian
Bentuk perusahaan ini
dimiliki dan dijalankan oleh beberapa orang berdasarkan perjanjian yang telah
disepakatik. Modal usaha diperoleh dari anggota perkongsian.
Kebaikan dari
perusahaan ini bias memperoleh modal lebih banyak dan bias meminjam modal dari
bank, dan juga tanggung jawabnya dipikul bersama didalam menjalankan
perusahaan.
3.
Perseroan
Terbatas
Para pemilik/pemegang
saham tidak mengendalikan perusahaan dan hanya bertanggung jawab terbatas pada
sebesar saham yang disetorkannya.
Bentuk perusahaan
semacam ini mempunyai andil yang besar
dalam perekonomian.
Kebaikan perusahaan ini
adalah
Kemampuannya dalam
memiliki modal karena perusahaan ini bias mengeluarkan /menjual saham untuk
memenuhi modal yang diinginkannya.
Bentuk perusahaan
semacam ini mempunyai andil yang besar
dalam perekonomian.
4.
Perusahaan
Negara
Perusahaan milik Negara
bisa berbentuk
a. Perjan
atau perusahaan jawatan
Tujuannya bukanlah untuk mencari
keuntungan tetapi untuk melayani masyarakat (dulu PJKA).
b. Perum
atau perusahaan umum
Tujuan selain untuk melayani masyarakat
juga untuk memperoleh keuntungan yang merupakan pendapatan Negara. Contoh
PERUMNAS.
c. Persero
atau Perusahaan Perseroan Negara
Tujuannya adalahh untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya sebagai pendapatan Negara. Contoh Bank-bank
milik Negara, PT.negara, PT.TELKOM dll.
5.
Koperasi
Koperasi bukan untuk
mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan anggotanya.
Koperasi dibedakan tiga
jenis yaitu:
·
Koperasi konsumsi, menjalankan kegiatan
membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada para anggota.
·
Koperasi produksi, berusaha agar hasil
produksi para anggotanya agar bisa dijual dengan harga yang tinggi dan tidak
ditindas oleh para tengkulak.
·
Koperasi Kredit, usaha simpan pinjam
kepada para anggotanya dengan tingkat bunga yang rendah.
6.
Firma
dan Industri
a.
Firma
Dalam
teori ekonomi firma adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
b.
Industri
Dalam
pengertian yang umum industry adalah perusahaan yang menjalankan operasinya
dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong sector sekunder. Contohnya
Industri pembuat mobil, industry pembuat rokok, industry tekstil dll.
B. TEORI PRODUKSI
1.
Fungsi Produksi
Q= jumlah output (hasil
produksi)
K= capital atau modal
R= Resources (kekayaan
alam/tanah)
T= Teknologi (tingkat
teknologi yang digunakan).
Makna dari rumusan
diatas yaitu tingkat produksi suatu barang tergantung dari jumlah modal yang
digunakan, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat teknologi.
2.
Produksi Total, Rata-rata, dan Marginal
The law of diminishing
return (hokum hasil lebih yang semakin berkurang) berbunyi : apabila salah satu
input (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit sedangkan input
lainnya tetap, maka pertambahan produksi mula-mula akan naik, tetapi sesudah
mencapai suatu titik tertentu jika input tersebut terus ditambah maka produksi
tambahannya akan mencapai negatif.
“jadi perlu diingat
bahwa yang berubah hanya satu factor produksi”.
Produksi Total (TP)
adalah : jumlah seluruh produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu.
TP=AP X L
Produksi Marginal (MP)
adalah : Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu orang tenaga
kerja.
MP=∆TP/
∆L
Produksi Rata-rata (AP)
adalah : produksi rata-rata yang dihasilkan oleh setiap tenaga kerja.
Dibawah ini akan kita
lihat contoh berlakunya hokum tersebut :
Table pengaruh
perubahan tenaga kerja pada produksi pertanian.
Tanah
|
Tenaga Kerja
|
Produksi Total (TP)
|
Produksi Rata-rata (AP)
|
Produksi Marginal (MP)
|
Tahap Produksi
|
1
1
1
1
|
1
2
3
4
|
200
350
600
840
|
200
175
200
210
|
-
150
250
240
|
Tahap
pertama
|
1
1
1
1
|
5
6
7
8
|
1110
1176
1190
1190
|
202
199
170
170
|
170
66
14
0
|
Tahap
kedua
|
1
1
|
9
10
|
1098
800
|
122
80
|
-92
-298
|
Tahap
ketiga
|
Pada table terlihat
bahwa :
--tahap pertama
merupakan tahap yang terbaik dimana apabila tenaga kerja bertambah maka total
produksi akan mengalami pertambahan yang cepat.
--pada tahap kedua
walaupun produksi total masih bertambah tetapi pertambahannya tidak secepat
pada tahap pertama.
--pada tahap ketiga
tambahan tenaga kerja tidak akan menambah
produksi total bahkan terjadi penurunan.
3.
Isoquant dan Isocost
Isoquant (kurva
produksi yang sama)
Kurva isoquant menggambarkan
dua input (tenaga kerja dan modal) yang akan menghasilkan suatu tingkat
produksi tertentu.
Ciri-ciri kurva
Isoquant :
- Berlereng menurun, karena sampai sejauh tertentu kedua factor produksi bisa saling mengganti dalam meproduksi barang, jadi kalau modal banyak berarti tenaga kerja sedikit dan sebaliknya.
- Berbentuk cekung kea rah titik origin, karena kemampuan untuk saling menggantikan antar faktor-faktor produksi makin terbatas, atau derajad subtitusinya semakin menurun.
- Tidak saling memotong, hal ini tidak mungkin terjadi karena menyalahi definisinya. Seandainya terjadi, maka kombinasi di satu titik akan merupakan titik di dua kurva isoquant yang menghasilkan kuantitas produk yang berbeda.
Isocost (garis ongkos
yang sama)
Isocost adalah garis
yang menunjukkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan
menggunakan sejumlah biaya tertentu.
Untuk menggambar kurva
Isocost kita misalkan jumlah uang yang tersedia sebesar Rp. 100.000, harga upah
tenaga kerja Rp.5000, perunit sedangkan biaya modal perunit Rp.10.000,
Pada gambar telihat
bahwa dengan uang Rp 100.000, garis isocost yang bisa dibuat adalah seperti
yang terlihat pada garis TC2 yaitu 10 unit modal dan 20 unit tenaga kerja sedangkan pada TC3 dan
TC4 apabila jumlah pengeluaran bertambah menjadi Rp.150.000, dan menjadi
Rp.200.000, sedangkan pada TC1 apabila jumlah pengeluaran berkurang menjadi
Rp.50.000.
4.
Ekuilibrium Produsen
Ekulibrium Produsen
adalah posisi dimana produsen mencapai keuntungan yang maksimum, dimana
produsen tidak akan merubah kombinasi faktor-faktor produksinya.
Untuk menggambarkan
titik ekulibrium produsen kita perlu menggabungkan kurva Isoquant dan Isocost,
yang akan menunjukkan salah satu dari dua kasus sebagai berikut :
- Apabila jumlah pengeluaran sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi.
- Apabila jumlah produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan meminimumkan ongkos.
Memaksimumkan Produksi
Seandainya jumlah biaya
yang disediakan modal/unit Rp.8.000, sedangkan upah tenaga kerja Rp.4.000,
Dari gambar diatas
titik E berada pada kurva Isoquant yang paling tinggi yang menggambarkan
produksi sebesar 2000 unit dengan kombinasi 4 modal dan 6 tenaga kerja (4 x
Rp.8.000 + 6 x Rp.4.000 = Rp. 56.000,
Meminimumkan biaya
Produksi
Dimisalkan bahwa
produsen menginginkan produksi sebanyak 1500 unit, maka biaya yang paling
minimum untuk memproduksi 1500 unit adalah pada titik P yaitu kombinasi 3 modal
dan 4 tenaga kerja sebesar Rp.40.000, (3 x Rp8.000 + Rp.4 x 4.000 = Rp.24.000
+Rp.16.000=Rp 40.000.
Jadi dapat disimpulkan
produsen akan mencapai ekulibrium apabila garis isocost menyinggung isoquant.
5.
Surplus Produsen
Surplus Produsen
apabila harga yang terjadi di pasar lebih tinggi dari harga minimal produsen
untuk menjualnya.
2 komentar:
mantap
Sangat terbantu
Posting Komentar