21 November, 2015

ORGANISASI BISNIS DAN TEORI PRODUKSI MIKRO EKONOMI



BAB V ORGANISASI BISNIS DAN TEORI PRODUKSI


A.    ORGANISASI BISNIS

Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan

  1. Milik swasta
  2. Milik pemerintah 
  3. Bentuk yang lain


 DOWNLOAD VERSI MICROSOFT WORD : KLIK DI SINI

http://mariberbagi-ilmu2.blogspot.co.id/


Milik Swasta yaitu:
  • Perusahaan Perorangan 
  • Firma 
  •  Perseroan Terbatas
       Milik Pemerintah yaitu: 
  •  Perjan atau Perusahaan Jawatan 
  •  Perum atau Perusahaan Umum 
  •  Persero
       Bentuk yang lain adalah 
  •  Koperasi

1.      Perusahaan Perorangan
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab penuh atas hutang-hutangnya termasuk kekayaan pribadinya.
Perusahaan  ini paling banyak dalam perekonomian tetapi andilnya kepada keseluruhan produk nasional sangatlah kecil. Contohnya : Toko kelontong, penjual sate, restoran, warung-warung dsb.
Kelemahan Perusahaan Perorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk mendapatkan pinjaman. Keuntungannya bahwa pemiliknya mempunyai kekuasaan yang tak terbatas dan dapat melakukan tindakan apapun yang diinginkannya.

2.      Perusahaan Firma/Perkongsian
Bentuk perusahaan ini dimiliki dan dijalankan oleh beberapa orang berdasarkan perjanjian yang telah disepakatik. Modal usaha diperoleh dari anggota perkongsian.
Kebaikan dari perusahaan ini bias memperoleh modal lebih banyak dan bias meminjam modal dari bank, dan juga tanggung jawabnya dipikul bersama didalam menjalankan perusahaan.

3.      Perseroan Terbatas
Para pemilik/pemegang saham tidak mengendalikan perusahaan dan hanya bertanggung jawab terbatas pada sebesar saham yang disetorkannya.
Bentuk perusahaan semacam ini mempunyai  andil yang besar dalam perekonomian.
Kebaikan perusahaan ini adalah
Kemampuannya dalam memiliki modal karena perusahaan ini bias mengeluarkan /menjual saham untuk memenuhi modal yang diinginkannya.
Bentuk perusahaan semacam ini mempunyai  andil yang besar dalam perekonomian.

4.      Perusahaan Negara
Perusahaan milik Negara bisa berbentuk
a.       Perjan atau perusahaan jawatan
Tujuannya bukanlah untuk mencari keuntungan tetapi untuk melayani masyarakat (dulu PJKA).
b.      Perum atau perusahaan umum
Tujuan selain untuk melayani masyarakat juga untuk memperoleh keuntungan yang merupakan pendapatan Negara. Contoh PERUMNAS.
c.       Persero atau Perusahaan Perseroan Negara
Tujuannya adalahh untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya sebagai pendapatan Negara. Contoh Bank-bank milik Negara, PT.negara, PT.TELKOM dll.

5.      Koperasi
Koperasi bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan anggotanya.
Koperasi dibedakan tiga jenis yaitu:
·         Koperasi konsumsi, menjalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada para anggota.
·         Koperasi produksi, berusaha agar hasil produksi para anggotanya agar bisa dijual dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas oleh para tengkulak.
·         Koperasi Kredit, usaha simpan pinjam kepada para anggotanya dengan tingkat bunga yang rendah.
6.      Firma dan Industri
a.       Firma
Dalam teori ekonomi firma adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
b.      Industri
Dalam pengertian yang umum industry adalah perusahaan yang menjalankan operasinya dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong sector sekunder. Contohnya Industri pembuat mobil, industry pembuat rokok, industry tekstil dll.

B.     TEORI PRODUKSI

1.      Fungsi Produksi
Q= jumlah output (hasil produksi)
K= capital atau modal
R= Resources (kekayaan alam/tanah)
T= Teknologi (tingkat teknologi yang digunakan).
Makna dari rumusan diatas yaitu tingkat produksi suatu barang tergantung dari jumlah modal yang digunakan, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat teknologi.
2.      Produksi Total, Rata-rata, dan Marginal
The law of diminishing return (hokum hasil lebih yang semakin berkurang) berbunyi : apabila salah satu input (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit sedangkan input lainnya tetap, maka pertambahan produksi mula-mula akan naik, tetapi sesudah mencapai suatu titik tertentu jika input tersebut terus ditambah maka produksi tambahannya akan mencapai negatif.
“jadi perlu diingat bahwa yang berubah hanya satu factor produksi”.
Produksi Total (TP) adalah : jumlah seluruh produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu.
TP=AP X L
Produksi Marginal (MP) adalah : Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu orang tenaga kerja.
MP=∆TP/ ∆L
Produksi Rata-rata (AP) adalah : produksi rata-rata yang dihasilkan oleh setiap tenaga kerja.
Dibawah ini akan kita lihat contoh berlakunya hokum tersebut :
Table pengaruh perubahan tenaga kerja pada produksi pertanian.
Tanah
Tenaga Kerja
Produksi Total (TP)
Produksi Rata-rata (AP)
Produksi Marginal (MP)
Tahap Produksi
1
1
1
1
1
2
3
4
200
350
600
840
200
175
200
210
-
150
250
240
Tahap pertama
1
1
1
1
5
6
7
8
1110
1176
1190
1190
202
199
170
170
170
66
14
0
Tahap kedua
1
1
9
10
1098
800
122
80
-92
-298
Tahap ketiga

Pada table terlihat bahwa :
--tahap pertama merupakan tahap yang terbaik dimana apabila tenaga kerja bertambah maka total produksi akan mengalami pertambahan yang cepat.
--pada tahap kedua walaupun produksi total masih bertambah tetapi pertambahannya tidak secepat pada tahap pertama.
--pada tahap ketiga tambahan tenaga kerja tidak akan menambah  produksi total bahkan terjadi penurunan.




3.      Isoquant dan Isocost
Isoquant (kurva produksi yang sama)
Kurva isoquant menggambarkan dua input (tenaga kerja dan modal) yang akan menghasilkan suatu tingkat produksi tertentu.
Ciri-ciri kurva Isoquant : 
  1.  Berlereng menurun, karena sampai sejauh tertentu kedua factor produksi bisa saling mengganti dalam meproduksi barang, jadi kalau modal banyak berarti tenaga kerja sedikit dan sebaliknya. 
  2. Berbentuk cekung kea rah titik origin, karena kemampuan untuk saling menggantikan antar faktor-faktor produksi makin terbatas, atau derajad subtitusinya semakin menurun. 
  3. Tidak saling memotong, hal ini tidak mungkin terjadi karena menyalahi definisinya. Seandainya terjadi, maka kombinasi di satu titik akan merupakan titik di dua kurva isoquant yang menghasilkan kuantitas produk yang berbeda.





Isocost (garis ongkos yang sama)
Isocost adalah garis yang menunjukkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.
Untuk menggambar kurva Isocost kita misalkan jumlah uang yang tersedia sebesar Rp. 100.000, harga upah tenaga kerja Rp.5000, perunit sedangkan biaya modal perunit Rp.10.000,


Pada gambar telihat bahwa dengan uang Rp 100.000, garis isocost yang bisa dibuat adalah seperti yang terlihat pada garis TC2 yaitu 10 unit modal dan  20 unit tenaga kerja sedangkan pada TC3 dan TC4 apabila jumlah pengeluaran bertambah menjadi Rp.150.000, dan menjadi Rp.200.000, sedangkan pada TC1 apabila jumlah pengeluaran berkurang menjadi Rp.50.000.

4.      Ekuilibrium Produsen
Ekulibrium Produsen adalah posisi dimana produsen mencapai keuntungan yang maksimum, dimana produsen tidak akan merubah kombinasi faktor-faktor produksinya.
Untuk menggambarkan titik ekulibrium produsen kita perlu menggabungkan kurva Isoquant dan Isocost, yang akan menunjukkan salah satu dari dua kasus sebagai berikut : 
  1.  Apabila jumlah pengeluaran sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi. 
  2. Apabila jumlah produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan meminimumkan ongkos.
Memaksimumkan Produksi
Seandainya jumlah biaya yang disediakan modal/unit Rp.8.000, sedangkan upah tenaga kerja Rp.4.000,



Dari gambar diatas titik E berada pada kurva Isoquant yang paling tinggi yang menggambarkan produksi sebesar 2000 unit dengan kombinasi 4 modal dan 6 tenaga kerja (4 x Rp.8.000 + 6 x Rp.4.000 = Rp. 56.000,

Meminimumkan biaya Produksi
Dimisalkan bahwa produsen menginginkan produksi sebanyak 1500 unit, maka biaya yang paling minimum untuk memproduksi 1500 unit adalah pada titik P yaitu kombinasi 3 modal dan 4 tenaga kerja sebesar Rp.40.000, (3 x Rp8.000 + Rp.4 x 4.000 = Rp.24.000 +Rp.16.000=Rp 40.000.
Jadi dapat disimpulkan produsen akan mencapai ekulibrium apabila garis isocost menyinggung isoquant.




5.      Surplus Produsen
Surplus Produsen apabila harga yang terjadi di pasar lebih tinggi dari harga minimal produsen untuk menjualnya.


Lokasi:INDONESIA Indonesia
luvne.com tipscantiknya.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com