21 November, 2015

MAKALAH BUDIDAYA DURIAN DI DESA PUNGGUR KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT


MAKALAH BUDIDAYA DURIAN DI DESA PUNGGUR KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT


BAB I. PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Desa Punggur merupakan salah satu desa yang terletak di pinggiran kota Pontianak. Potensi yang untuk melakukan budidaya durian di desa ini sangatlaha besar, selain luas lahan yang mendukung masyarakat di desa inipun memiliki kemampuan dalam melakukan budidaya durian.
Dalam melakukan budidaya durian di desa Punggur bukanlah tanpa masalah, banyak sekali masalah yang harus diatasi oleh petani diantaranya masalah tanah yang bereaksi masam karena memang tanah yang tersedia adalah jenis tanah gambut, serangan hama, sistem pengairan yang kurang baik, dan masalah-masalah yang lain.




 DOWNLOAD VERSI MICROSOFT WORD : KLIK DI SINI

B.  Permasalahan
Dalam melakukan budidaya durian di Desa Punggur terdapat beberapa permasalahan, diantaranya :
1.    Serangan hama tupai yang terjadi pada saat pohon durian berbuah. Tupai menyerang buah durian dengan cara memakan buah yang telah masak di atas pohon sehingga mengakibatkan kerugian bagi petani.
2.    Sistem pengaturan air yang kurang baik. Dikarenakan lahan yang digunakan merupakan lahan yang memiliki jenis tanah gambut sehingga tanah kurang mampu menahan air sehingga apabila pada musim hujan akan tejadi banjir dilahan sedangkan pada musim kemarau terjadi kekurangan air.
C.  Tujuan Pengamatan
Tujuan dilakukannya pengamatan ini adalah untuk mengetahui permaslahan yang dihadapi oleh petani dalam melakuka budidaya durian dan memberikan sosusinya.


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.  Botani Tanaman Durian

Kingdom                     : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh
Super Divisi                : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas                          : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas                    : Dilleniidae
Ordo                            : Malvales
Famili                          : Bombacaceae 
Genus                          : Durio
Spesies                        Durio zibethinus Murr
1.    Akar
       Perakaran durian cenderung tumbuh kebawah. Ujung akar terdiri dari atas sel-sel muda yang selalu membelah dan merupakan titik umbuh akar. Sel-sel itu sangat mudah rusak, ujung akar tertutup sel-sel tudung yang terdiri atas sel-sel pelindung. Tutdung ini dinamai tudung akar (calyptras) yang bagian luarnya belendir sehingga dapat menembus tanah. Tudung akar bagian luar cepat rusak, tetapi didalamnya senantiasa tumbuh sel-sel baru. Dibelakang titik tumbuh bagian luar yang berbentuk kulit luar, dibawah kulit luar tersebut terdapat kuli pertama dan ditengah terdapat pusatnya/ empulur (AAK, 1997).

2.    Batang
       Letak titik tumbuh batang terdapat pada bagian ujungnya. Dibelakang titik tumbuh tersebut terdapat bintil-bintil bakal daun dan disebelah atasnya adalah bakal cabang yang juga berupa bintil-bintil batang sesuai dengan pertumbuhan sel-sel tumbuh pada batang. Bintil-bintil ini akan selalu bejauhan letaknya, sebab batang berambah panjang dan besar. Dalam pertumbuhan batang tersebut, sel-sel terbagi beberapa fungsi, yakni di bagian permukaan batang akan timbul sel-sel kulit luar dan dibawahnya merupakan parenkim, yang kelak akan tumbuh ikatan-ikatan pembuluh.
3.    Daun
       Daun durian memiliki jaringan-jaringan organ hamper sama dengan jaringan pada batang, yakni kulit luar, parenkim, dan ikatan pembuluh. Bentuk tangkai daunnya hamper sama dengan batang, begitu pula dengan warnanya. Lembaran dau dapat dianggap sebagai bagian batang yang rata. Bentuk yang demikian ini berfungsi :
a.       Untuk menguap : karena bentuknya rata sehingga permukaannya lebih luas sehingga bidang penguapannya menjadi lebih banyak.
b.      Untuk mengubah peersenyawaan-persenyawaan organik menjadi bahan organic, misalnya gula dan tepung.
4.    Bunga
       Bunga merupakan alat perkembangbiakan secara generative. Alat perkembangbiakan generative ini bentuk dan susunannya berbeda-beda antara jenis tumbuhan yang satu dengan yang lainnya. Bentuk dasar bunga durian adalah rata. Semua bagian bunga duduk sama tinggi diatas dasar bunga, yakni berturut-turut dari luar kedalam, kelopak, tajuk, bunga, benang sari, dan putik. Dalam kkeadaan bakal buah dudu menumpang (superus) sehingga perhiasahan bungaseolah-olah duduk dibagian atas bakal buah (epigynus).
5.    Buah
       Buah durian memiliki sekat buah yang sempurna, berupa sekat asli (septum). Buah durian merupakan buah sejati tunggal karena terjadi dari satu bunga dan satu bakal biji atau lebih. Akan tetapi buah durian dapat pula tersusun dari satu atau banyak dauh buah dengan satu atau banyak ruang sehingga buah durian mempunyai beberapa ruang dan beberapa bakal buah.
6.    Biji
      Biji durian mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama, misalnya integumentum pada bakal biji, tetapi kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji atau spermodermis.
7.    Daging buah
       Aroma tajam pada buah durian masak disebabkan oleh belerang yang terikat asam butiran dan asam organic yang menguap. Senyaw-senyawa yang paling menusuk adalah propanathiol dan diefilthioeter serta senyawa-senyawa lain yang menentukan rasa enak daging buah durian. Dalam 10 g buah bagian buah durian yang dapat dimakan mengandung kalori 134 kkal, protein 2,5 gram, lemak 3 gram, hidrat arang 16,1 gram, kalsium 7,4 mg, fosfor 44 mg, besi 1,3 mg, vitamin A 135 SI, vitamin B 0,10 mg, vitamin Z 53 mg, air 85 gram (AAK, 1997).

B.  Syarat Tumbuh Tanaman Durian

1.    Iklim
Ø Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun dan minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun dengan kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
Ø Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
3) Tanaman durian cocok tumbuh pada suhu rata-rata 20-30 0 C, suhu 15 0 C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Apabila suhu mencapai 35 0 C daun durian akan terbakar.
2.    Media Tanam
Ø Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk remah.
Ø Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan andosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas berbutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal dan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mengikat air.
Ø Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dengan pH optimum 6-6,5.
Ø Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam sehingga membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalam cukup yaitu 50-150 cm dan 150-200 cm. Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ terlalu dalaman, rasa buah tidak manis atau tanaman akan kekeringan dan atau akarnya busuk akibat selalu tergenang.
3.    Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam di berbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata.



BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Bibit yang Digunakan

Bibit  durian yang digunakan oleh petani adalah bibit lokal yang diperoleh dengan cara menanam secara langusung biji durian. Menurut petani menggunakan bibit lokal lebih baik dibandingkan menggunakan bibit unggul, alasannya bibit lokal lebih tahan terhadap serangan hama penyakit dan kecaman lingkungan baik banjir ataupun kekeringan. Menurut Aak (1997) bibit yang baik untuk menghasilkan produksi durian yang besar adalah bibit unggul. Bibit unggul dapat diperoleh melalui mencangkok, okulasi, ataupun menyambung.

B.  Keadaan Lahan

Bedasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di Desa Punggur bahwa pertumbuhan dan hasil buah durian yang dihasilkan cukup baik. Tanaman durian di tanam di lahan gambut yang mempunyai tingkat kemasaman tanah yang tinggi, namun hal tersebut tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman durian walaupun pH sangat rendah. Menurut Aak (1997) tanah yang baik untuk budidaya yang baik adalah tanah yang memiliki pH 6,5-7,0. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman durian memiliki tingkat toleransi yang sangat tinggi terhadap pH tanah sehingga tanaman durian mempunyai potensi yang sangat besar untuk dibudidayakan di Kalimantan Barat yang mempunyai luas lahan gambut mencapai 1,5 juta hektar (Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat, 2011).

C.  Pengaturan Air ( Irigasi dan Drainase)

Fungsi irigasi dan drainase pada kebun durian adalah untuk mengairi tanaman pada musim kemarau dan mengarilkan air yang menggenang pada musim penghujan. Pada lahan gambut pembuatan saluran drainase tidak dapat dibuat terlalu dalam, sebab apabila dibuat terlalu dalam maka air yang terkandung pada lahan gambut tersebut akan keluar semuanya dan hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah (subsiden) sehingga tanaman akan menjadi doyong atau miring. Hal tersebutlah yang menjadi permasalah yang di Desa Punggur. Pembuatan saluran drainase yang dalam mencapai 1,5 meter membuat proses subsiden menjadi lebih cepat sehingga tanaman yang dibudidayakan menjadi miring pertumbuhannya. Selain itu dengan saluran drainase yang dalam membuat air yang terkandung dalam tanah gambut menjadi lebih cepat hilang. Hal ini membuat tanaman menjadi kekurangan air saat musim kemarau dan akan terjadi banjir saat musim hujan datang karena tanah tidak dapat menyerap air sepenuhnya. Hal ini menjadi permasalahan petani. Solusi yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan membuat pintu air agar pada musim kemarau tidak terjadi kekurangan air dan pada musim hujan tidak terjadi banjir.

D.  Serangan Hama dan Penyakit

Salah satu permasalah yang sampai sekarang belum dapat di atasi adalah serangan hama dan penyakit. Serangan penyakit yang sangat merugikan adalah serangan yang terjadi pada saat pembibitan. Menurut Aak (1997) tanaman yang paling mudah terserang penyakit yaitu tanaman yang masih kecil, penyakit dapat menyerang seluruh bagian tanaman durian, misalnya akar, batang, ranting, daun, bunga, pucuk daun, dan buah. Keadaan iklim, kesuburan tanah dan tanaman, kebersihan dan sinar matahari mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangbiakan penyakit.
Selain penyakit, serangan yang hama juga mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Salah satu jenis hama yang mengakibatkan kerugian terbesar adalah serangan hama tupai (Tupaia spp). Tupai menyerang tanaman durian pada saat tanaman memasuk masa berbuah.  Tupai menyerang buah durian yang telah masak, hal ini mengakibatkan produksi buah durian menjadi berkurang. Sosuli yang yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan hama tupai adalah :
1. Cara kultur teknis : Sanitasi kebun, dengan membersihkan sarang dan tempat persembunyian tupai di areal pertanaman manggis.
2. Cara mekanis : Mengusir (langsung, dengan bunyi-bunyian), menangkap (gropyokan), memerangkap, atau menembak dengan senapan angin. Selain itu dapat di gantungkan kaleng-kaleng di pohon durian yang berfungsi untuk menakut-nakuti tupai.
3. Cara kimiawi : Menggunakan perangkap umpan beracun.

















BAB IV. PENUTUP

A.  Kesimpulan
Bedasarkan pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman durian. Serangan yang paling menyebabkan kerugian yang besar yaitu serangan hama tupai. Sistem tata air kurang baik sehingga pada musim kemarau akan kekeringan air dan pada musim hujan akan kebanjiran.
B.  Saran
Perlu dilakukannya pengendalian hama tupai dan perbaikan sistem tata air yang baik agar tanaman durian menghasilkan produksi yang tinggi sehingga akan meningkatkan pendapatan petani.







DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1997. Budidaya Durian. Kanisius. Yogyakarta.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=DURIAN&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FDurian&ei=jOdOUd-qHcXmrAeOpoFQ&usg=AFQjCNGXcOZCf8T5HYZFqu5kw2IZ4QUcWg&bvm=bv.44158598,d.bmk
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-durian.html
http://www.langkahbisnis.com/teknik-menanam-durian-durian-bhineka-bawor-maupun-durian-lainnya/
http://tipspetani.blogspot.com/2012/03/cara-budidaya-durian-montong.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=budidaya+durian&source=web&cd=15&cad=rja&ved=0CIABEBYwDg&url=http%3A%2F%2Fdurianunggul.wordpress.com%2Fbudidaya-tanaman-durian%2F&ei=JulOUbT-Esi4rgfun4GwBg&usg=AFQjCNFdgnE05bdeIXn-a0lgQ-b6J44tgA&bvm=bv.44158598,d.bmk (diakses pada 20 maret 2013).








Lokasi:INDONESIA Indonesia

1 komentar:

Unknown mengatakan...

PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

menyediakan REFRACTOMETER BRIX untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

luvne.com tipscantiknya.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com